Monday, April 17, 2017

RAD (Rapid Application Development)

Model Rapid Application Development (RAD)



Pengertian
          Rapid application development  (RAD) atau rapid prototyping adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini. Rapid application development menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem dimana working model (model bekerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement) user dan selanjutnya disingkirkan. Working model digunakan kadang-kadang saja sebagai basis desain dan implementasi sistem final.


Sejarah
          Rapid Application Development ( RAD ) adalah istilah awalnya digunakan untuk menggambarkan proses pengembangan perangkat lunak pertama kali dikembangkan dan berhasil digunakan selama pertengahan 1970-an oleh Sistem Pusat Pengembangan New York Telephone Co di bawah arahan Dan Gielan. Setelah serangkaian implementasi sangat berhasil dari proses ini, Gielan kuliah secara ekstensif di berbagai forum pada metodologi , praktek, dan manfaat dari proses ini.

          RAD melibatkan pengembangan dan pembangunan prototipe iteratif . Pada tahun 1990, dalam buku RAD, Rapid Application Development, James Martin didokumentasikan penafsirannya tentang metodologi. Baru-baru ini, istilah dan singkatan yang telah datang untuk digunakan dalam lebih luas, pengertian umum yang mencakup berbagai metode yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan aplikasi, seperti penggunaan kerangka perangkat lunak dari berbagai jenis, seperti kerangka kerja aplikasi web.

          Pengembangan aplikasi yang cepat merupakan respon terhadap proses yang dikembangkan pada 1970-an dan 1980-an, seperti Structured Sistem Metode Analisis dan Desain dan model Waterfall lainnya. Satu masalah dengan metodologi sebelumnya adalah bahwa aplikasi begitu lama untuk membangun bahwa persyaratan telah berubah sebelum sistem itu selesai, sehingga sistem tidak memadai atau bahkan tidak dapat digunakan. Masalah lain adalah asumsi bahwa persyaratan metodis tahap analisis saja akan mengidentifikasi semua persyaratan penting. Membuktikan fakta bahwa ini adalah jarang terjadi, bahkan untuk proyek-proyek dengan profesional yang sangat berpengalaman di semua tingkatan.

          Dimulai dengan ide-ide dari Brian Gallagher, Alex Balchin, Barry Boehm dan Scott Shultz, James Martin mengembangkan pendekatan pengembangan aplikasi yang cepat selama tahun 1980 di IBM dan akhirnya diresmikan itu dengan menerbitkan sebuah buku pada tahun 1991, Rapid Application Development.

Fase dan Tahapan Pengembangan Aplikasi
            Menurut Kendall (2010), terdapat tiga fase dalam RAD yang melibatkan penganalisis dan pengguna dalam tahap penilaian, perancangan, dan penerapan. Adapun ketiga fase tersebut adalah requirements planning (perencanaan syarat-syarat), RAD design workshop (workshop desain RAD), dan implementation (implementasi). Sesuai dengan metodologi RAD menurut Kendall (2010), berikut ini adalah tahap-tahap pengembangan aplikasi dari tiap-tiap fase pengembangan aplikasi :

1)      Requirements Planning (Perencanaan Syarat-Syarat)
Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk megidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini adalah menyelesaikan masalah-masalah perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan-tujuan perusahaan (Kendall, 2010).
2)      RAD Design Workshop (Workshop Desain RAD)
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang bisa digambarkan sebagai workshop. Penganalisis dan dan pemrogram dapat bekerja membangun dan menunjukkan representasi visual desain dan pola kerja kepada pengguna. Workshop desain ini dapat dilakukan selama beberapa hari tergantung dari ukuran aplikasi yang akan dikembangkan. Selama workshop desain RAD, pengguna merespon prototipe yang ada dan penganalisis memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan respon pengguna. Apabila sorang pengembangnya merupakan pengembang atau pengguna yang berpengalaman, Kendall menilai bahwa usaha kreatif ini dapat mendorong pengembangan sampai pada tingkat terakselerasi (Kendall, 2010).
3)      Implementation (Implementasi)
Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para pengguna secara intens selama workshop dan merancang aspek-aspek bisnis dan nonteknis perusahaan. Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diujicoba dan kemudian diperkenalkan kepada organisasi (Kendall, 2010).

TAHAPAN-TAHAPAN DALAM RAD

RAD di gunukan pada aplikasi system konstruksi, maka menekankan fase-fase. Ada Tiga Fase dalam RAD yaitu :

1.      REQUIREMENT PLANING, dalam tahap ini di ketahui apa saja yang menjadi kebutuhan system yaitu dengan mengidentifikasikan kebutuhan informasi dan masalah yang di hadapi untuk menentukan tujuan, batasan –batasan system, kendala dan juga alternative pemecahan masalah analisis di gunakan untuk mengetahui perilaku system dan juga untuk mengetahui aktifitas apa saja yang ada dalam system tersebut.
2.      DESIGN WORKSHOP, yaitu mengidentifikasi solusi alternative dan memilih solusi yang terbaik. Kemudian membuat design proses bisnis dan design pemrograman untuk data-data yang telah di dapatkan dan di modelkan dalam arsitektur system informasi.
3.      IMPLENTATION, setelah design workshop di lakukan, selanjutnya system di implikasikan (coding) ke dalam bentuk yang di mengerti oleh mesin yang di wujudkan dalam bentuk program atauunit program.

KEUNTUNGAN RAD
Beberapa keuntungan dalam menggunakan metode RAD adalah sebagai berikut:
– Membeli sistem yang baru memungkinkan untuk lebih menghemat biaya ketimbang mengembangkan sendiri.
– Proses pengiriman menjadi lebih mudah, hal ini dikarenakan proses pembuatan lebih banyak menggunakan potongan-potongan script.
– Mudah untuk diamati karena menggunakan model prototype, sehingga user lebih mengerti akan sistem yang dikembangkan.
– Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses desain ulang pada saat yang bersamaan.
– Bisa mengurangi penulisan kode yang kompleks karena menggunakan wizard.
– Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan bagian dari tim secara keseluruhan.
– Mampu meminimalkan kesalahan-kesalahan dengan menggunakan alat-alat bantuan (CASE tools).
– Mempercepat waktu pengembangan sistem secara keseluruhan karena cenderung mengabaikan kualitas.
– Tampilan yang lebih standar dan nyaman dengan bantuan software-software pendukung.
KERUGIAN RAD
Beberapa kerugian dalam menggunakan metode RAD adalah sebagai berikut :
– Dengan melakukan pembelian belum tentu bisa menghemat biaya dibandingkan dengan mengembangkan sendiri.
– Membutuhkan biaya tersendiri untuk membeli peralatan-peralatan penunjang seperti misalnya software dan hardware.
– Kesulitan melakukan pengukuran mengenai kemajuan proses.
– Kurang efisien karena apabila melakukan pengkodean dengan menggunakan tangan bisa lebih efisien.
– Ketelitian menjadi berkurang karena tidak menggunakan metode yang formal dalam melakukan pengkodean.
– Lebih banyak terjadi kesalahan apabila hanya mengutamakan kecepatan dibandingkan dengan biaya dan kualitas.
– Fasilitas-fasilitas banyak yang dikurangi karena terbatasnya waktu yang tersedia.
– Sistem sulit diaplikasikan di tempat yang lain.
– Fasilitas yang tidak perlu terkadang harus disertakan, karena menggunakan komponen yang sudah jadi, sehingga hal ini membuat biaya semakin meningkat.

http://ilhamajji.blogspot.co.id/2014/11/tentang-rad-rapid-application.html

http://rizalloa.ilearning.me/?p=133

No comments:

Post a Comment

Template Designed by Dikri Wahyudi