Monday, April 17, 2017

RUP (Rational Unified Process)

MODEL RUP (Rational Unified Process)
           


            Menurut Philippe Kruchten dalam bukunya yang berjudul ” The Rational Unified Process: An Introduction (2nd Edition)”  The Rational Unified Process is a software engineering process. It provides a disciplined approach to assigning tasks and responsibilities within a development organization. Its goal is to ensure the production of high-quality software that meets the needs of its end users within a predictable schedule and budget.”
             “RUP adalah proses rekayasa perangkat lunak. Ini menyediakan pendekatan disiplin untuk menetapkan tugas dan tanggung jawab dalam pengembangan organisasi. Tujuannya adalah untuk memastikan produksi perangkat lunak berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan pengguna akhir dalam jadwal diprediksi dan budget.”
            Sedangkan menurut  Aswin dalam websitenya http://blog.unsri.ac.id/aswin/  “ Rational Unified Process adalah salah satu proses perekayasaan perangkat lunak yang mencakup keseluruhan siklus hidup pengembangan perangkat lunak dengan mengumpulkan berbagai latihan terbaik yang terdapat dalam pengembagan perangkat lunak.”
            Kemudian menurut Margaret Rouse dalam blognya http://searchsoftwarequality.techtarget.com/definition/Rational-Unified-Process “ Rational Unified Process (RUP) is an object-oriented and Web-enabled program development methodology. According to Rational (developers of Rational Rose and the Unified Modeling Language), RUP is like an online mentor that provides guidelines, templates, and examples for all aspects and stages of program development. RUP and similar products — such as Object-Oriented Software Process (OOSP), and the OPEN Process — are comprehensive software engineering tools that combine the procedural aspects of development (such as defined stages, techniques, and practices) with other components of development (such as documents, models, manuals, code, and so on) within a unifying framework.”
             “RUP adalah seperti sebuah mentor online yang menyediakan pedoman, templates, dan contoh untuk semua aspek dan tahap pengembangan program. Rup dan produk sejenis – seperti proses object-oriented perangkat lunak ( oosp ), — adalah perekayasaan piranti lunak secara komprehensif dengan tools yang menggabungkan aspek prosedural pembangunan ( seperti yang didefinisikan tahap, teknik – teknik, dan praktek ) dengan komponen pembangun lainnya ( seperti dokumen, model, manual, kode, dan seterusnya ) dalam sebuah kerangka pemersatu.”
Dari ketiga orang diatas, memang terlihat pengertian yang berbeda beda, tetapi initinya tetaplah sama. Kalau menurut saya, setelah membaca dan memahami pengertian yang di tulis oleh ketiga orang tersebut.
            Menurut saya Rational Unified Process (RUP) adalah salah satu proses yang ada di Software Enginering atau Rekayasa Perangkat Lunak, yang didalamnya terdapat sebuah proses dimana Software itu dibuat dengan mengunakan metode atau cara yang terstruktur didalam sebuah tim atau organisasi, dengan tujuan menghasilkan produk software yang bermutu tinggi, tetntunya dalam schedule dan badget yang telah disepakati.
            Di dalam penjelasan dari ketiga sumber diatas, hampir semuanya sepakat, bahwa di dalam RUP terdapat 6 Praktek Pengembangan perangkat lunak modern terbaik, yaitu :
1.      Develop software iteratively.
2.      Manage requirements.
3.      Use component-based architectures.
4.      Visually model software.
5.      Continuously verify software quality.
6.      Control changes to software.
Selain enam Praktek tersebut, ada tiga feature yang penting pada Rational Unified Process yang tidak boleh diabaikan, antara lain :
1.      Peran dari use case dalam mengontrol aspek dalam pengembangan.
2.      Penggunaannya sebagai kerangka proses yang dapat dikhususkan dan diperluaskan oleh suatu organisasi yang mengadopsinya.
3.      Kebutuhan akan tools pengembangan perangkat lunak dalam mendukung proses.
            Kemudian ada tahap tahap yang harus dilakuan di RUP, berikut adalah tahapannya,
1. Insepsi
§  Merupakan tahap awal dari proses Rational Unified Process
§  Menentukan ruang lingkup objek
§  Membuat “business case”
§  Menjawab pertanyaan “apakah yang dikerjakan dapat menciptakaan ‘good business sense’ sehingga proyek dapat dijalankan”
2. Elaborasi
§  Merupakan tahapan kedua dalam perancangan perangkat lunak.
§  Menganalisa risiko dan berbagai persyaratan.
§  Menetapkan batasan-batasan pada perancangan perangkat lunak.
3. Konstruksi
§  Tahap ketiga dalam pengimplementasian perancangan perangkat lunak.
§  Melakukan sederatan iterasi.
§  Pada setiap iterasi juga melibatkan proses-proses seperti analisa, desain, implementasi, coding.
4. Transisi
§  Tahapan terakhir untuk instalasi, deployment, dan sosialisasi perangkat lunak.
§  Melaksanakan apa yang sudah dimodelkan menjadi suatu produk jadi.
§  Dalam tahap ini dilakukan fase seperti:
§  Performance testing
§  Membuat dokumentasi tambahan.
§  Membuat peluncuran produk ke komunitas pengguna.

            RUP menggunakan konsep object oriented, dengan aktifitas yang berfokus pada pengembangan model dengan menggunakan Unified Model Language(UML). Melalui gambar dibawah dapat dilihat bahwa RUP memiliki, yaitu: 

ƒ  Dimensi pertamadi gambarkan secara horizontal. Dimensi ini mewakili aspek-aspek dinamis dari pengembangan perangkat lunak. Aspek ini dijabarkan dalam tahapan pengembangan atau fase. Setiap fase akan memiliki suatu major milestoneyang menandakan akhir dari awal dari phase selanjutnya. Setiap phase dapat berdiri dari satu beberapa iterasi. Dimensi ini terdiri atas Inception,  Elaboration,  Construction, dan Transition. 

ƒ  Dimensi kedua digambarkan secara vertikal. Dimensi ini mewakili aspek-aspek statis dari proses pengembangan perangkat lunak yang dikelompokkan ke dalam beberapa disiplin. Proses pengembangan perangkat lunak yang dijelaskan kedalam beberapa disiplin terdiri dari empat elemen penting, yakni who is doing, what, howdan when. 
            Dimensi ini terdiri atas: 
Business Modeling, Requirement, Analysis and Design, Implementation, Test, 
Deployment, Configuration  dan Change Manegement, Project Management, Environtment.


            Pada penggunaan kedua standard tersebut diatas yang berorientasi obyek (Object Oriented) memiliki menfaat yakni:

1. improve productivity
standard ini dapat memanfaatkan kembali komponen-komponen yang telah tersedia/dibuat sehingga dapat meningkatkan produktifitas.

2. Deliver hight quality system
 kualltas sistem dapat informasi dapat ditingkatkan sebagai sistem yang telah dibuat pada komponen-komponen yang telah teruji (well -tested dan well -proven) sehingga dapat mempercepat delivery sistem informasi yang telah dibuat dengan kualitas yang tinggi.

3. Lower maintenance cost
Standard ini dapat membantu untuk meyakinkan dampak perubahan yang teralokasi dan masalah dapat dengan mudah terdeteksi sehingga hasilnya biaya pemeliharaan dapat dioptimalkan atau lebih rendah dengan pengembangan informasi tanpa standar yang jelas.

4. Facilitate reuse
Standard ini memiliki kamampuan yang mengembangkan komponen-komponen yang dapat digunakan kembali untuk pengembangan aplikasi yang lainnya.

5. Manage complexity
Standard ini mudah untuk mengatur dan monitor semua proses dari semua tahapan yang ada sehingga suatu pengembangan sistem informasi yang amat kompleks dapat dilakukan dengan aman sesuai dengan harapan semua manager proyek IT/IS yakni deliver good quality software within cost and schedule time and the users accepted.

Referensi

No comments:

Post a Comment

Template Designed by Dikri Wahyudi